Kartu Undangan Pernikahan Murah, Kartu Undangan Klasik, Undangan Nikah Ungu, Undangan Pernikahan Daerah Sidoarjo, Cetak Undangan Murah Mojokerto.
Undangan nikah ini mempunyai design cover berupa gambar motif batik dengan blok kombinasi warna hitam dan putih. Pada cover ini juga terdapat beberapa tulisan yaitu tulisan judul " Ngunduh Mantu ", tanggal pernikahan, dan nama kedua calon pengantin yang di tulis di tengah - tengah gambar ornamen.
Pada bagian dalam undangan ini terdapat tiga sisi yaitu sisi kiri, tengah dan kanan. Pada sisi kiri terdapat isi pokok berupa tulisan kata pengantar, nama lengkap kedua calon pengantin, nama kedua orangtua, dan waktu serta tempat pelaksanaan akad nikah. Selanjutnya pada sisi tengah terdapat isi pokok berupa tulisan waktu dan tempat acara rersepsi. Sedang pada sisi kiri terdapat gambar denah lokasi yang berfungsi sebagai petunjuk arah bagi para tamu undangan yang akan menghadiri kedua acara tersebut yang dilangsungkan di satu tempat yang sama. Yang membuat undangan ini sedikit berbeda dan lebih spesial dari undangan - undangan pernikahan yang lain adalah, karena semua isian pada undangan ini di tulis dalam Bahasa Jawa.
Untuk bagian back cover yang merupakan gabungan dari lipatan sisi kiri dan sisi kanan, terdapat background berupa foto prewedding calon pengantin.
Spesifikasi kartu undangan pernikahan di atas adalah sebagai berikut :
– undangan soft cover satu warna
– bentuk lipat 3
– ukuran 16 x 32 cm yang dihitung pada posisi terbuka
– jenis kertas yang digunakan adalah ivory
Harga undangan pernikahan ini mulai 2.000 an per 1000 pcs.
Harga bisa berubah sesuai dengan harga bahan dasar kertas, tambahan pernak – pernik undangan, tambahan laminasi pada kertas yaitu laminasi doff, glosy, dan uv serta jumlah kartu undangan yang di pesan.
Pemesanan kartu undangan di tempat kami, kami layani secara online dan offline. Untuk anda yang ingin memesan secara online silahkan hubungi kami di nomer berikut ini SMS/WA 0857 4081 2002, 0878 3816 1150, Pin BB D008D475 atau kirimkan email ke layanankedaigrafis@gmail.com.
Jika anda ingin melihat koleksi undangan unik dan murah kami secara langsung, anda dapat mengunjungi outlet Kedai Grafis di Jl. Perum Candi Gebang 2 No.22 atau ke outlet cabang di Jl.Kaliurang Km 5.
Tentunya kita sudah tau bagaimana orang indonesia dalam mempersiapkan pernikahan, sangat panjang dan berjubel. Ternyata sangat berbanding terbalik dengan persiapan pernikahan orang barat, mau tahu apa sajakah perbedaannya? berikut hipwee akan menjelaskanya
1. Dimulai dari prosesi lamaran, di Indonesia lamaran berlangsung begitu sakral. Sementara lamaran di barat kesannya romantis dan mengharukan
Indonesia mempunya tradisi lamaran yang sangat khas dan berbeda dengan negara barat. Ketika di negara barat lamaran dimulai dengan tanya "will you marry me?" saja, di Indonesia lamaran saja sudah harus berlangsung dengan sakral dan khidmat. Memang sih lamaran di luar negeri terkesan lebih sederhana dan tidak bertele-tele, namun mereka tetap tak melupakan kreatifitas dalam prosesnya. Lihat saja berbagai video dan foto yang tersebar di Internet, lamaran di barat dijamin pasti menimbulkan kesan romantis dan mengharukan. Hal ini tak akan kamu temukan di lamaran di Indonesia. Iya sih terkesan sangat kaku, namun lamaran di negara kita adalah momen sakral dimana kedua keluarga bertemu.
2. Campur tangan orangtua terlihat jelas pada persiapan pernikahan adat kita. Di barat, yang mengurus kebanyakan adalah mempelainya
Mengurusi pernikahan memang di mana-mana selalu ribet dan susah. Namun untuk mengurusi pernikahan di Indonesia, campur tangan orangtua akan selalu kamu temukan di dalam setiap konsep yang dirancang oleh mempelainya. Mulai dari pemilihan gedung, catering hingga busana dan riasan, semuanya pasti ada campur tangan orangtua. Niatnya baik kok. Agar kamu tak terlalu ribet mengurusi semuanya berdua saja. Hal itu adalah bentuk cinta mereka pada kalian selaku buah hatinya. Sementara mengatur pernikahan di barat cenderung memusingkan kepala mempelainya. Mereka berdua lah yang harus memilih dan menyiapkan semuanya. Mulai dari gedung hingga busana, mereka lah yang menyewanya. Ribet memang. Namun dari situ mereka bisa belajar untuk menghadapi kehidupan pernikahan. Selain itu, tanpa adanya campur tangan orangtua artinya mereka lebih bebas menentukan segalanya berdua.
3. Pernikahan di Indonesia adalah bentuk perayaan, tamu undangannya seluruh kenalan. Pernikahan di barat lebih sakral karena tamunya hanya saudara dan teman dekat
Pernikahan di Indonesia masih menggunakan sistem yang konservatif. Hal ini bisa dilihat dari tamu undangan yang hadir pada pesta pernikahannya. Saking banyaknya, bahkan sampai-sampai sang mempelai sendiri pun tak kenal siapa saja yang hadir di pernikahan mereka. Kebanyakan tamu tersebut berasal dari kenalan-kenalan orangtua. Bagi budaya kita, setiap kenalan orangtua harus hadir pada perayaan pernikahan sebagai bentuk penghormatan. Berbeda dengan pernikahan yang digelar oleh orang-orang barat. Tak perlu banyak tamu, cukup keluarga terdekat dan sahabat saja yang ada dalam list tamu undangan. Tujuannya jelas, agar semua bisa menikmati pesta tanpa ada canggung antara tamu undangan.
4. Rias pengantin di adat lokal kita memang ribet dan membutuhkan banyak dana, tapi hasilnya berkesan dan penuh makna. Sementara di barat riasnya jauh lebih sederhana, tapi nggak kalah ngena
Sebagai anak muda yang sudah pernah menghadiri pesta pernikahan, kamu tentu sudah pernah melihat bagaimana rias pengantin di negara kita. Iya, tata rias pengantin di Indonsia memang terlihat jauh lebih ribet, menor dan menghabiskan banyak dana dari pada tata rias pengantin di luar. Namun di balik itu, ada kesan kesiapan dan keseriusan dalam tata rias yang serba mewah itu. Hal itu berbeda jauh dengan konsep tata rias pengantin di barat. Mereka tak pernah menggunakan riasan yang berlebihan, baik untuk mempelai wanita maupun prianya. Bagi mereka, pernikahan itu urusan kehidupan berdua, riasan dan makeup yang digunakan mah sederhana saja.
5. Prosesi menikah adat lokal memang cenderung lebih ribet namun sangat sakral dan istimewa, jelas berbeda dengan prosesi menikah di barat yang berpusat pada ucapan janji setia